Upz! Masih Ada 25.000 RTLH di Sumbawa

Sumbawa, InfoaktualNews –

Guna mensukseskan program 100 – 0 – 100 yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, baik itu program penataan lingkungan, penataan pemukiman kumuh maupun sanitasi dan air bersih. Maka program kedepan Kabupaten Sumbawa lebih fokus untuk menuntaskan pembenahan sekitar 25.000 warga masyarakat yang dinilai tidak layak huni untuk dapat ditangani secara bertahap sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia, ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten Sumbawa, Drs H Burhanuddin, MTP dalam keterangannya kepada awak media beberapa waktu lalu, Sabtu (5/12).

Memang dalam tahun anggaran 2020 ini terang Haji Bur akrab pejabat low profil ini disapa, Pemerintah Pusat telah menggelontorkan bantuan Dana APBN hampir mencapai sekitar Rp 9 Miliar guna menunjang berbagai program kegiatan program pembangunan pada Dinas PRKP Sumbawa. Baik itu melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Program Infrastruktur dan Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) maupun untuk program bantuan Hibah Air Limbah Setempat dan Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP) yang bersifat “reimburse” dengan anggaran biaya dikeluarkan dulu oleh Pemda Sumbawa dan akan diganti kembali oleh Pemerintah Pusat setelah tuntas dilakukan verifikasi oleh tim dari Kementerian.

Haji Bur juga menjelaskan, khusus untuk program pembenahan perumahan, memang masih banyak usulan masyarakat yang belum bisa dilayani dan ditangani mengingat alokasi anggaran yang terbatas, sehingga dari hasil evaluasi yang dilakukan tercatat masih ada sekitar 25.000 rumah (22%) yang belum tersentuh dan ditangani. sementara itu, kemampuan dari empat sumber anggaran yang ada (APBN, DAK, APBD maupun melalui Balai Prasarana Wilayah dan Perumahan) setiap tahunnya hanya mampu ditangani sekitar 1.600 rumah, apalagi dalam tahun 2020 ini jumlahnya menurun akibat dampak dari terjadinya refocusing anggaran bagi penanganan Covid-19, tukasnya.

Namun, kata Haji Bur, kita patut bersyukur rumah warga masyarakat yang sudah tertangani sekitar 78% sejak program Pemerintah tersebut mulai diluncurkan tahun 2016 lalu, artinya sudah empat tahun berjalan hingga sekarang ini tahun 2020 sudah ribuan rumah yang telah berhasil ditangani, dibenahi dan dibangun dengan baik. termasuk program pembangunan rumah susun (rusun), rumah khusus (Rusus) nelayan seperti di Pulau Kaung Kecamatan Buer, Ai Bari Moyo Hilir, Mamak Baru di Kecamatan Tarano dan semuanya itu berkaitan dengan peningkatan kualitas rumah warga masyarakat, ujarnya.

“Karena itu kedepan, kita berharap agar usulan pembangunan rumah susun nelayan untuk empat lokasi antara lain di Kecamatan Lape dan di Kecamatan Utan. termasuk kita mencoba untuk program pembangunan rumah warga masyarakat (petani) yang berada di pegunungan (terisolir) diusulkan ke Pusat melalui Balai Perumahan Wilayah NTB dapat disetujui oleh Pusat, agar apa yang menjadi harapan Pemda dan masyarakat daerah ini dapat terwujud dengan baik,” pungkasnya. (IA-aM)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

error: Upss, Janganlah dicopy bang ;-)