InfoaktualNews.com, Sumbawa –
Simpang Sernu atau lebih dikenal dengan Simpang Bingung dengan sebuah bundaran taman ditengahnya itu yang dibangun beberapa tahun silam dengan mendapatkan berbagai sorotan tajam dari masyarakat karena keberadaan lingkaran yang ada ditengah jalan menghubungkan jalan Garuda, Jalan cendrawasih – jalan Bungur kawasan Sernu tersebut dinilai bangunan desainnya tak bermakna tanpa konsep arsitektur yang jelas.
Sehingga Pemda Sumbawa melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Sumbawa dalam tahun anggaran 2019 lalu telah mengalokasikan anggaran bagi pembuatan Detail Engeneering Desaian (DED) bagi pembenahan dan pembangunan kawasan simpang Sernu dimaksud dengan rencana akan membangun sebuah tugu monumental penanda batas (Landmart) Sumbawa bernuansa ciri khas arsitektur Samawa yang rencananya dibangunan tahun 2020 ini dengan terpaksa ditunda hingga tahun 2021 mendatang, karena anggaran daerah terbatas.
Sementara itu, saat dikonfirmasi media ini, kamis (18/6) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Sumbawa Drs H Burhanuddin, MTP., mengatakan kalau PRKP Sumbawa telah menuntaskan dan menyelesaikan pembuatan desain untuk rencana pembangunan tugu monumen Bale Jam khas Samawa dikawasan taman Simpang Sernu atau yang dikenal dengan Simpang Bingung itu menjadi sebuah “Landmart” penanda batas masuk kota Sumbawa Besar, dengan miniaturnya Balai Jam seperti yang ada dikawasan istana Bala Putih Sumbawa itu.
Detail Engeneering Desaian (DED) tugu “Bale Jam” telah tuntas dibuat oleh konsultan perencanaan yang telah ditunjuk oleh Pemda Sumbawa kata Haji Bur akrab pejabat low profil ini disapa, dengan arsitektur berciri khas ornamen Sumbawa yang akan didukung sejumlah komponen assesoris ornaman taman, kolam pancuran air, dan sejumlah ornamen lampu klasik warna warni guna menambah daya tarik keberadaan dari keberadaan landmart Sumbawa itu. kedepan, mengingat sejauh ini jika melihat dari udara sebagai penanda kota Sumbawa adalah jembatan Samota, karena itu kedepan Landmart Sumbawa ini harus segera diwujudkan, “DED-nya sudah tuntas dan selesai,” terang Haji Bur.
Oleh sebab itu, didukung dengan kelengkapan UKL-UPL dan termasuk dengan izin lingkungannya, dimana rencana pembangunan tugu monumental tersebut diharapkan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp 3,1 Miliar pada tahun anggaran 2021 mendatang, dengan rencana penataan lingkaran taman Simpang Bingung itu menjadi sebuah tugu monumen Bale Jam, memiliki desain ketinggian mencapai mencapai sekitar 14 meter. Dengan perubahan lingkarannya sedikit diperciut diiringi dengan penataan median jalan kedepan sudah tidak lagi mengelilingi bundaran yang ada tetapi akan diatur sedemikian rupa dengan menutup dua bagian arah yang ada, dengan mendapatkan dukungan aksesoris ornamen hiasan lampu klasik warna marni. paparnya.
Kendati demikian, Haji Bur juga mengatakan, kalau tugu Bale Jam simpang Sernu itu nantinya dengan ketinggian yang dimiliki, memiliki konstruksi berlantai dua dengan aksesoris lonceng juga ada dan taman pancuran air serta sorotan sinar ornamen lampu yang diatur khusus, akan semakin memberikan nuansa (view) pemandangan yang mempesona bagi setiap orang ketika berada diatas Bale Jam akan dapat melihat pemandangan laut perairan Labuan Sumbawa, ungkapnya.
Selain itu, sambung Haji Burhanuddin, kami dari PRKP Sumbawa juga telah menuntaskan penyelesaian pembuatan desain untuk kawasan Samota cepat tumbuh, dengan rencana akan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan sejumlah Lapak jualan bagi para pedagang di sebelah kiri kawasan jalan menuju jembatan Samota. Katanya, biaya pembangunannya mencapai sekitar belasan miliar rupiah itu diharapkan dapat diperoleh bantuan dananya dari Pusat pada tahun 2021 mendatang.
Sehingga kedepannya kawasan cepat tumbuh Samota itu dapat terkoneksi baik dengan kawasan Lempeh-Brang Biji (LEMBI) Sumbawa dengan program penataan bantaran sungainya yang kini mulai dilaksanakan pada tahun anggaran 2020 ini dengan menyerap anggaran belasan miliaran rupiah, tutupnya. (IAN-M1)